Sejak terlahir manusia memilki sifat bersaing dengan yang lain, dalam arti bersaing merupakan sifat dasar manusia yang natural dan mendasar dari masing-masing individu. Bahkan sejak dalam proses menjadi janin didalam rahim sang ibu, individu(kita yang terlahir) menjalani proses persaingan antar sel yang jumlahnya banyak hingga akhirnya hanya satu sel yang akan mampu bertahan menuju proses kelahiran. Setelah lahir kedunia setiap individu mengalami lagi proses persaingan, bersaing mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Bersaing di sekolah menjadi juara kelas menginjak dewasa melalui persaingan yang semakin luas dan kompleks hingga bersaing dengan rekan kerja dikantor.
Persaingan antar individu hendaknya disikapi sebagai bagian hidup yang harus dilalui tanpa merasa perlu untuk menjatuhkan orang lain. Sikap tersebut harus dimulai dengan (siap untuk) bersaing terhadap diri sendiri hingga apabila kita bisa, maka kita akan mampu menghadapi persaingan dengan segala bentuknya tanpa menyakiti bahkan menjatuhkan orang lain. Persaingan tersebut hendaknya dilalui secara sehat hingga kita dapat mewujudkan tujuan dengan memperhatikan nilai-nilai yang ada, kerjasama, toleransi dan tidak bersaing hanya demi mencapai tujuan/cita-cita semata.
contoh dua individu yang menjalani proses persaingan (election2009) :
si A bercita-cita sekuat tenaga untuk menjadi anggota DPR dengan berbagai cara sedangkan si B bercita-cita untuk melayani masyarakat dan berusaha menyuarakan aspirasinya.
Sekilas diatas dapat kita lihat mana yang individu yang siap untuk bersaing dan mana individu yang dapat menghadapi dan siap menyikapi persaingan tersebut dengan arif.
Persaingan yang sehat harus dijadikan dasar dalam mencapai tujuan atau cita-cita setiap individu hingga pencapaian yang akan diraih terasa indah untuk diwujudkan.
Dalam persaingan setiap individu juga harus memahami potensi diri dan lingkungan di sekitar dimana ketika didalam proses pencapaian tujuan tidak ada sikap pemaksaan diri dan kerugian apalagi meyakiti individu lain yang pada akhirnya akan berakibat tidak baik untuk dia maupun orang lain dimasa sekarang atau akan datang.
Persaingan antar individu hendaknya disikapi sebagai bagian hidup yang harus dilalui tanpa merasa perlu untuk menjatuhkan orang lain. Sikap tersebut harus dimulai dengan (siap untuk) bersaing terhadap diri sendiri hingga apabila kita bisa, maka kita akan mampu menghadapi persaingan dengan segala bentuknya tanpa menyakiti bahkan menjatuhkan orang lain. Persaingan tersebut hendaknya dilalui secara sehat hingga kita dapat mewujudkan tujuan dengan memperhatikan nilai-nilai yang ada, kerjasama, toleransi dan tidak bersaing hanya demi mencapai tujuan/cita-cita semata.
contoh dua individu yang menjalani proses persaingan (election2009) :
si A bercita-cita sekuat tenaga untuk menjadi anggota DPR dengan berbagai cara sedangkan si B bercita-cita untuk melayani masyarakat dan berusaha menyuarakan aspirasinya.
Sekilas diatas dapat kita lihat mana yang individu yang siap untuk bersaing dan mana individu yang dapat menghadapi dan siap menyikapi persaingan tersebut dengan arif.
Persaingan yang sehat harus dijadikan dasar dalam mencapai tujuan atau cita-cita setiap individu hingga pencapaian yang akan diraih terasa indah untuk diwujudkan.
Dalam persaingan setiap individu juga harus memahami potensi diri dan lingkungan di sekitar dimana ketika didalam proses pencapaian tujuan tidak ada sikap pemaksaan diri dan kerugian apalagi meyakiti individu lain yang pada akhirnya akan berakibat tidak baik untuk dia maupun orang lain dimasa sekarang atau akan datang.